Bogor, 21 - 24 Maret 2016
Bogor,26 – 29 Juli 2016
Bandung, 25 - 28 Oktober
2016
Bali, 13 - 16 Desember
2016
|
Pendahuluan
Pemecahan masalah
atau problem solving didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan
atau ketidaksesuaian antara hasil yang diperolah dan hasil yang diinginkan (
Hunsaker , 2005 ) . salah satu bagian pari proses pemecahan masalah adalah
pengambilan keputusan ( decision making ) , yang didefinisikan sebagai memilih
solusi terbaik dari sejumlah alternative yang tersedia (Hunsaker , 2005 ) .
pengambilan keputusan yang tidak tepat , akan mempengaruhi kualiatas dari hasil
dari pemecahan masalah yagn dilakukan .
Kemampuan untuk
melakukan pemecahan masalah adalah keterampilan yang dibutuhkan oleh hamper
semua orang dalam setiap aspek kehidupannya . jarang sekali seseorang tidak
menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari . pekerjaan seorang manager,
secara khusus , merupakan pekerjaan yang mengandung unsur pemecahan masalah di
dalamnya . bila tidak ada masalah didalam banyak organisasi , mungkin tidak
akan muncul kebutuhan untuk mempekerjakan para manager . untuk itulah sulit
untuk dapat diterima bila seorang yang tidak memiliki kompetensi untuk
menyelesaikan masalah , menjadi seorang manager ( Whetten & Cameron , 2002
) .
Ungkapan di atas
memberikan gambaran yang jelas keda kita semua bahwa sulit untuk menghindari
diri kita dari masalah , karena masalah telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan kita ., baik kehidupan social , maupun kehidupan
profesional kita . untuk itulah penguasaan atas metode pemecahan masalah menjadi sangat penting , agar kita terhindar
dari tindakan jump to conclusion , yaitu proses penarikan kesimpulan terhadap
suatu masalah tampa melalui proses analisa masalah secara benar , secara
didukung oleh bukti- bukti atau informasi yang akurat . ada kecenderungan bahwa
orang-orang , termasuk para manager mempunyai kecenderungan alamiah untuk
memilih solusi pertama yang masuk akl yang muncul dalam benak mereka ( March
& Simon , 1958 ; March 1994 ; koopman , broekhuijsen , & weirdsma ,
1998 ) . sayangnya , pilihan pertama yang mereka ambil sering kali bukanlah
solusi terbaik . secar tipikal , dalam pemecahan , kebanyakan orang menerapkan
solusi yang kurang dapat diterima atau kurang memuaskan , dibanding solusi yang
optimal atau ideal ( Whetten & Cameron , 2002 ). Dengan masalah awal .
Sementar disisi lain
, permasalahan yang ada pada perusahaan –perusahaan nampak semakin ketat da
berat seiring dengan peta persaingan usaha yang sudah tidak ringan lagi , oleh
sebab itu , kemahiran karyawan dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan yang tepat menjadi hal yang mutlak dimiliki .
Maksud Dan Tujuan Pelatihan
• Peserta mampu menjelaskan arta
pemecahan masalah dan mengambil keputusan , menjelaskan dan melakukan analisa
perbandingan mengenai berbagai model strategi pemecahan masalah dan teknik
pemecahan masalah secara kreatif ; sehingga mampu diaplikasikan dalam melakukan
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan .
• Meningkatkan pemahaman peserta
pelatihan terhadap berbagai macam tools yang dapat digunakan untuk pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan yang disesuaikan dengan tujuan dan situasi
serta kendala dan potensi yang dimiliki .
Materi pelatihan
Hari ke 1
Materi
|
Sub
materi
|
Tujuan
|
Pembukaan
Ice
breaking
Identifikasi
masalah
|
|
Untuk
mencairkan suasana pelatihan , sehingga terjali rasa kepercayaan , rasa
kebersamaan dan kehangatan diantara pelatih dan dengan instruktur pelatihan .
Meningkatkan
pemahaman peserta pelatihan akan mampu mendefinisikan masalah , membadakan
antara masalah , opini , presepsi , pendapat umum dan fakta .
|
Pendekatan
system dalam pemecahan masalah
Langkah-langkah
pemecahan masalah
|
|
Meningkatkan
pemahaman peserta bahwa masalah yang ada tidak berdiri sendiri tetapi merupakan
satu kesatuan atau berhubungan erat dengan sub system lainnya dalam suatu
organisasi
|
Hari ke-2 : teknik dan
metode pemecahan masalah secara berkelompok
Materi
|
Sub
materi
|
Tujuan
|
Teknik
sumbangan saran / curah pendapat
Teknik
LFA (logical framework approach)
|
|
Meningkatkan
pemahaman peserta pelatihan akan penggunaan metode curah pendapat atau
sumbang saran dalam proses pemecahan masalah . mampu mengidentifikasi
kelemahan dan kelebihan teknik ini .
Meningkatkan
kemampuan peserta pelatihan untuk menjadi fasilitator dalam proses pemecahan
masalah dengan menggunakan teknuk curah pendapat.
Meningkatkan
pemahaman peserta pelatihan akan menggunakan metode LFA atau logical
framework approach dalam proses pemecahan masalah. mampu mengidentifikasi
kelemahan dan kelebihan teknik ini.
Meningkatkan
kemampuan peserta pelatihan untuk menjadi fasilitator dalm proses pemecahan
masalah dengan menggunakan teknik atau metode LFA .
|
Hari ke-3 / ke-4 :
metode SWOT analysis dan pengambilan keputusan dan tools problem solving
Materi
|
Sub
materi
|
Tujuan
|
SWOT
analysis
The
tools of problem solving
|
|
Meningkatkan
pemahaman peserta peltihan akan menggunakan SWOT analysis dalam proses pemecahan masalah dan
mampu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan teknik ini .
Meningkatkan
kemampuan peserta pelatihan untuk menjadi fasilitator dalam proses pemecahan
masalah dengan manggunakan teknik SWOT analysis .
Peserta
mengenali berbagai macam tool atau alat yangbisa membantu proses pemecahan
masalah
|
Hari ke-4 :
pengambilan keputusan
|
|
|
Decision
making
Pengembangan
daya imajinasi dan kreatifitas dalam proses pengambilan keputusan dan problem
solving .
|
|
Meningkatkan
pemahaman peserta pelatihan dalam pemanfaatan hasil proses pemecahan masalah
yaitu dengan mengambil keputusan secara tepat dan berhasil guna bagi
pengembangan organisasi.
Meningkatkan
daya imajinasi dan kreatifitas peserta peletihan dalam proses membangun
kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan terbaik dari
masalah yang ada .
|
Course Leader
Lulusan program
Doktoral (S3) dari ITB, Bandung, Jurusan Teknik & Manajemen Industri. lebih
dari 16 tahun (mulai tahun 1990) mengajar diperguruan tinggi (IKOPIN, STIE
Ekuitas, Universitas Widyatama) dengan bidang kajian pada mata kuliah :
Perilaku Organisasi, Perancangan produk, Manajemen Mutu, ISO 9000, Manajemen
Bisnis, Statisiik, Teknik Proyeksi Bisnis, Ergonomi dan Teknik Tatacara Kerja,
Manajemen Persediaan, Manajemen Produksi, Sistem Produksi, Pengenalan Bahan,
Metode Kuantitatif, Analisis Data Survey, Statsitik, Pengantar aplikasi
komputer dll.
Sejak Tahun 2000
sampai dengan sekarang aktif sebagai instruktur pelatihan bagi Karyawan PT.
Pertamina (Persero), PT. PUSRI, Pupuk Kaltim, PT. Melamin, PT. Badak, PT. PLN
(Persero), PT MEDCO E&P Indonesia, PT ARUN NGL. Dan pada berbagai jenis
pelatihan khususnya bidang teknik dan manajemen industri. Sampai saat ini
tercatat sudah lebih dari 170 kelas pelatihan pernah dilaksanakan dan bertindak
sebagai instruktur utama.
General Information
Facilities
ü
Quality training material (hardcopy and softcopy)
ü
Quality training kits
ü
Morning and afternoon coffee / tea breaks and lunch for along the
training
ü
Certificate of Completion
Tuition Fee & Registration Deadline
IDR 9.750.000,-/ Person, (exclude Ppn 10% &
Acomodation)
Registration
and payment deadline a weeks before training held.
For Further
Information and Registration Please Contact
Anni Nuraini +62 812 807 1412
Hilmi Atoillah +62 856 467 179 04
Anni Nuraini +62 812 807 1412
Hilmi Atoillah +62 856 467 179 04
Ika Ratnawati
+62 813 1996 6720
Tidak ada komentar:
Posting Komentar